Para ilmuwan mengklaim adanya penemuan besar baru yang berkaitan dengan Alkitab, di mana analisis kecerdasan buatan (AI) mengungkap adanya ‘jejak’ tersembunyi dalam Perjanjian Lama yang bisa mengubah konteks di balik beberapa bagian paling terkenal di dalamnya.

Meskipun berusia ribuan tahun, orang-orang masih membuat penemuan baru dalam Alkitab yang menantang keyakinan dan gagasan yang sudah lama dianut.

Di luar upaya ‘pembuktian’ ilmiah apakah Adam dan Hawa memang benar-benar ada, masih ada bagian-bagian Alkitab yang hingga kini masih menjadi kontroversi dalam kalangan agama.

Namun, penelitian baru yang disampaikan oleh para ilmuwan bisa menjadi salah satu yang terbesar dan mengancam konsensus tentang siapa sebenarnya penulis kitab pertama dalam Alkitab ini.

Seperti dilaporkan oleh Daily Mail, kemajuan teknologi AI memungkinkan para ilmuwan menganalisis bahasa dan gaya penulisan dalam Alkitab, dan apa yang muncul bisa mengguncang dunia keagamaan.

AI mengidentifikasi apa yang dinamakan ‘jejak’ di seluruh teks, yang menunjukkan adanya gagasan banyak penulis melalui tiga gaya penulisan dan kosakata yang berbeda, sementara pemahaman tradisional mempercayai hanya satu orang — Musa — yang menulis lima kitab pertama Perjanjian Lama.

Dengan memindai semua 50 pasal dari kitab pertama Perjanjian Lama, AI dapat mendeteksi perubahan nada, berbagai ketidakkonsistenan dan kontradiksi internal, bahkan cerita yang berulang yang, meskipun ‘tersembunyi’ dalam teks, menunjukkan bahwa itu bukan hanya hasil karya satu orang saja.

Berbicara mengenai analisis tersebut, salah satu penelitinya, Thomas Römer dari Collège de France mengatakan, “Tidak ada penulis Alkitab dengan pengertian modern. Versi asli gulungan-gulungan tersebut terus-menerus disunting dan ditulis ulang oleh para editor yang menambahkan, mengubah, dan terkadang menghilangkan bagian-bagian dari teks sebelumnya.”

Meskipun hasil penelitian menemukan setidaknya ada tiga penulis atau ‘jejak’, sangat mungkin jumlah individu yang berkontribusi pada apa yang kita temukan dalam Perjanjian Lama modern jauh lebih banyak, dan banyak sarjana bahkan sekarang menganggap tokoh Musa sebagai legenda, bukan individu historis.

Ini mencakup kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, di mana banyak cerita paling terkenal dalam Alkitab ditemukan di dalam lima kitab pertama ini.

Cerita seperti Tabut Perjanjian, Sepuluh Perintah Allah, dan penciptaan dunia dalam Kejadian semuanya diceritakan dalam bagian-bagian pembuka, dan jika dipahami dan diterima bahwa cerita-cerita ini memang berasal dari penulis yang berbeda maka hal itu akan secara signifikan mengubah bagaimana banyak orang memandang gambaran dalamnya.