Laporan Terbaru: Pertumbuhan Agama Global

Laporan Terbaru: Pertumbuhan Agama Global

Bagikan di:

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk global dalam satu dekade antara tahun 2010 dan 2020, jumlah umat beragama pun ikut bertambah, meskipun dengan laju pertambahan yang berbeda-beda.

Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Pew Research Center pada Senin (8/6/2025), Kekristenan masih tetap menjadi agama dengan penganut terbesar di dunia. Namun, pertumbuhannya tidak sebanding dengan pertumbuhan populasi secara keseluruhan selama dekade terakhir.

Kristen Masih Dominan

Berdasarkan data dari lebih dari 2.700 sensus dan survei di 117 negara, Pew menemukan bahwa jumlah umat Kristen meningkat sebanyak 122 juta jiwa mencapai 2,3 miliar jiwa. Namun, porsi dalam populasi global menurun sebesar 1,8 persen menjadi 28,8 persen.

Di beberapa negara Barat, umat Kristen kini tidak mencapai setengah dari populasi penduduknya, termasuk di Inggris Raya (49%), Australia (47%), Perancis (46%), dan Uruguay (44%).

Di masing-masing negara ini, orang-orang yang tidak berafiliasi dengan agama mana pun menyumbang 40% atau lebih, sementara kelompok-kelompok agama lain, seperti Islam, Hindu, Buddha, Yahudi, dan lainnya mencakup 11% atau kurang.

Islam Tumbuh Paling Cepat

Sementara, agama yang mencatatkan angka pertumbuhan paling cepat dalam dekade terakhir adalah Islam, yang jumlah penganutnya meningkat sebanyak 347 juta jiwa. Akibatnya, Islam kini menyumbang 25,6% dari populasi global. Angka ini naik 1,8 persen dari satu dekade sebelumnya.

Peningkatan drastis agama Islam disebabkan oleh dua hal, yaitu angka kelahiran yang tinggi, baik di Timur Tengah maupun di negara-negara Barat, serta faktor kedua adalah minimnya umat Islam yang beralih ke agama lain. Bersama-sama dengan Hindu, Islam adalah agama dengan angka konversi paling kecil di antara agama-agama yang ada.

Sebaliknya, Buddha menjadi agama yang paling drastis mengalami penurunan penganut. Populasi umat Buddha global turun sebanyak 19 juta jiwa menjadi 324 juta jiwa atau 4,1% dari total populasi dunia.

Menurut laporan Pew, faktor demografi menjadi faktor pendorong paling dominan dalam perubahan jumlah umat. Hal ini mencakup jumlah kelahiran, kematian, serta distribusi usia. Agama-agama dengan jumlah penganut berusia muda relatif lebih banyak memiliki anak dibanding agama-agama dengan jumlah penganut lebih dominan berusia tua.

Kelompok “Tanpa Agama”

Salah satu perubahan yang menarik perhatian adalah peningkatan jumlah orang tanpa afiliasi agama, atau sering juga dikenal dengan sebutan “nones”. Pew mencatat bahwa selain Islam, nones menjadi kelompok dengan angka pertumbuhan sangat signifikan.

Negara dengan populasi nones terbesar saat ini adalah Cina, yang merupakan negara komunis, disusul oleh Amerika Serikat. Pertumbuhan populasi nones dinilai unik sebab berbeda dengan pertumbuhan populasi penganut agama-agama. Perbedaannya adalah minimnya pengaruh faktor demografi. Para nones kebanyakan berasal dari kelompok yang angka kelahirannya rendah serta struktur usia lebih tua. Artinya, secara demografis, nones sangat tidak diuntungkan. Tetapi, pertumbuhan mereka cukup signifikan.

Kekristenan dan Nones

Kekristenan bertumbuh paling subur di Afrika Sub-Sahara. Pada tahun 2020, 30,7% dari umat Kristen dunia tinggal di Afrika Sub-Sahara. Di sisi lain, kekristenan menjadi agama yang paling banyak kehilangan penganut. Umumnya, mereka beralih menjadi nones.

Editor: OYR

Kirim Donasi
Bagikan di:
Live Streaming...

IBADAH MINGGU KE-3

Minggu, 15 Jun 2025 10:00 WIB

Ibadah GKRI Diaspora Copylas minggu ke-3

Live Streaming
  • 00
    HARI
  • 00
    JAM
  • 00
    MNT
  • 00
    DTK

Kontak Kami

Jika Anda membutuhkan informasi, layanan konseling atau ingin beribadah bersama kami, silakan menghubungi kami

Alamat:

KAPEL ALFA
Taman Alfa Indah Blok J-1 No. 39
Jakarta Selatan

WhatsApp:

0815-1341-3809