Umat Kristen di seluruh dunia berdoa untuk 360 juta saudara seiman yang tinggal di negara-negara dengan tingkat penganiayaan dan diskriminasi yang tinggi. Doa ini diselenggarakan dalam rangka Hari Doa Internasional untuk Gereja yang Teraniaya. Peringatan ini jatuh pada hari Minggu, 5 dan 12 November.
Menurut data World Watch List (WWL) tahun 2023, satu dari tujuh orang Kristen di seluruh dunia—termasuk satu dari lima orang percaya di Afrika, dan satu dari 15 orang di Amerika Latin—sangat menderita karena iman mereka. Jumlah tersebut naik dari 260 juta pada laporan tahun 2020.
Tempat Paling Sulit Menjadi Kristen (2023)
Di antara umat beriman yang hidup di bawah ancaman kekerasan, di Amerika Latin, umat Kristen di Kolombia adalah yang paling berisiko, diikuti oleh umat Kristen di Meksiko. Di Asia, Pakistan menempati peringkat pertama, diikuti oleh India dan Myanmar. Sementara, Nigeria menempati peringkat pertama di Afrika dan di seluruh dunia.
Dimana Umat Kristen Paling Banyak Alami Kekerasan (2023)
Banyak umat Kristen terpaksa mengungsi. Laporan terbaru menyebutkan ada 124.310 orang Kristen terpaksa meninggalkan rumah mereka atau bersembunyi karena alasan yang berhubungan dengan agama. Sementara, 14.997 orang terpaksa meninggalkan negara mereka.
Meskipun tingkat penganiayaan sedang meningkat, tetapi jumlah orang Kristen yang datang ke Amerika Serikat dari negara-negara yang ada dalam WWL mengalami penurunan dari 32.248 pada 2016 menjadi 9.528 pada 2022 atau mengalami penurunan sebesar 70 persen.
Penurunan terjadi setelah pada 2021 Presiden AS Joe Biden menetapkan batas maksimal pengungsi sebesar 15.000. Namun, karena desakan kelompok-kelompok agama, maka batas itu kembali dinaikkan menjadi 62.500. Setahun terakhir, batas maksimum ditetapkan menjadi 125.000, namun, AS hanya memukimkan kembali sekitar 60.000 pengungsi pada 2023.
Editor: OYR