Live Streaming:
Live Streaming:
Pokok Doa 4
Live Streaming:
Pokok Doa 4

Tingkat Kesadaran Orang Beragama di AS terhadap Perubahan Iklim Menurun

Bagikan di:

Di tengah seruan Paus Fransiskus dan kampanye sejumlah pemimpin Protestan dan Yahudi arus utama mengenai perubahan iklim, sebuah survei menunjukkan bahwa gereja perlu lebih giat lagi menyuarakan isu perubahan iklim. Pasalnya, survei itu menemukan bahwa di kalangan orang-orang beragama, isu ini kurang mendapat perhatian.

Survei digelar oleh Public Religion Research Institute (PRRI) di Amerika, dan dipublikasikan pada Rabu (4/10/2023).

Hasil survei mengungkapkan bahwa hanya 27% masyarakat Amerika yang menganggap bahwa perubahan iklim adalah sebuah krisis. Angka ini naik tipis dari 23% pada 2014, dan yang memprihatinkan adalah kesadaran di kalangan kaum injili yang justru turun dari 13% pada 2014 menjadi 8% saat ini.

Di antara kelompok-kelompok agama, kesadaran akan perubahan iklim paling tinggi ada di kalangan Yahudi sebesar 32% dan Katolik Hispanik sebesar 31%. Sementara di kelompok lain berada di bawah 30%, 22% di kalangan Protestan arus utama, 20% di kalangan Katolik, 19% di kalangan Protestan Kulit Hitam, dan 16% di kalangan Protestan Hispanik.

Survei ini dilakukan secara daring pada 8-28 Juni 2023 terhadap 5.192 responden dewasa di 50 negara bagian.

“Fakta bahwa angka-angka tersebut tidak berubah merupakan hal yang luar biasa buat saya,” kata Melissa Deckman, CEO PRRI. “Ini sungguh memprihatinkan”.

Sepanjang 2023, Amerika Serikat telah dihantam 23 bencana cuaca dan iklim yang menyebabkan kerugian lebih dari satu miliar dolar AS. Bencana tersebut termasuk Badai Idalia di Florida dan kebakaran hutan di Hawaii, yang telah menewaskan 97 orang. Bulan Agustus menjadi bulan dengan suhu terpanas dalam rekor 174 tahun terakhir berdasarkan catatan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS.

Sebagian besar orang beragama di AS setuju bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil. Namun, di kalangan kaum injili kulit putih ada 49% yang percaya bahwa perubahan iklim itu disebabkan oleh pola alami lingkungan.

Deckman juga melihat keterkaitan pandangan ini dengan pengaruh politik. Kaum Injili dan Orang Suci Zaman Akhir secara keseluruhan tidak melihat perubahan iklim sebagai sebuah krisis. Faktanya, mereka adalah pendukung setia Partai Republik, yang secara konsisten menolak untuk mengakui adanya perubahan iklim.

Survei menunjukkan bahwa kurang dari 3 dari 10 anggota Partai Republik yang percaya bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia. Separuh dari anggota Partai Republik percaya bahwa perubahan iklim adalah proses alami dan 20% lainnya berpendapat bahwa tidak ada bukti kuat mengenai perubahan iklim.

Sementara itu, di kalangan masyarakat yang tidak terafiliasi dengan agama mana pun, kesadaran bahwa bumi sedang berada dalam krisis justru cukup tinggi dan cenderung naik. Pada 2014 jumlahnya 33%, sementara pada tahun ini naik menjadi 43%.

Pada saat yang sama, gagasan teologis bahwa Tuhan telah memanggil umat Kristen untuk berkuasa atas semua bidang masyarakat mulai memudar. Umumnya di kalangan orang beragama percaya bahwa Tuhan mewajibkan manusia untuk menjaga dan mengelola bumi dengan baik.

Pada Rabu (4/10/2023), Paus Fransiskus mengeluarkan peringatan keras mengenai dampak perubahan iklim. Ia mengingatkan bahwa “dunia yang kita tinggali sedang runtuh dan mungkin mendekati titik puncaknya”.

“Meskipun ada upaya untuk menyangkal, menyembunyikan, mengabaikan atau merelatifkan masalah ini, tanda-tandanya perubahan iklim sudah terjadi dan semakin nyata,” tegas Paus dalam pembaruan terhadapan “Laudato Si”, ensiklik Paus Fransiscus 2015, yang menjadi peringatan nyata mengenai iklim.

Paus pun langsung menyerang AS dengan menyebut AS memiliki “gaya hidup yang tidak bertanggung jawab” menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada planet ini. []

Editor: OYR

Bagikan di:
Live Streaming...

IBADAH MINGGU KE-4

Minggu, 26 Jan 2025 10:00 WIB

Ibadah GKRI Diaspora Copylas minggu ke-4

<br />
<b>Warning</b>:  Undefined variable $bto in <b>/home/u170274037/domains/gkridc.com/public_html/apl/utama/tampil/utama/temaBawah.php</b> on line <b>84</b><br />
<br />
<b>Warning</b>:  Trying to access array offset on value of type null in <b>/home/u170274037/domains/gkridc.com/public_html/apl/utama/tampil/utama/temaBawah.php</b> on line <b>84</b><br />
<br />
<b>Warning</b>:  Undefined variable $bto in <b>/home/u170274037/domains/gkridc.com/public_html/apl/utama/tampil/utama/temaBawah.php</b> on line <b>84</b><br />
<br />
<b>Warning</b>:  Trying to access array offset on value of type null in <b>/home/u170274037/domains/gkridc.com/public_html/apl/utama/tampil/utama/temaBawah.php</b> on line <b>84</b><br />
<br />
<b>Warning</b>:  Undefined variable $bto in <b>/home/u170274037/domains/gkridc.com/public_html/apl/utama/tampil/utama/temaBawah.php</b> on line <b>84</b><br />
<br />
<b>Warning</b>:  Trying to access array offset on value of type null in <b>/home/u170274037/domains/gkridc.com/public_html/apl/utama/tampil/utama/temaBawah.php</b> on line <b>84</b><br />

ALAMAT KAMI

Jika Saudara membutuhkan informasi, layanan konseling atau ingin beribadah bersama kami, silakan menghubungi kami

Alamat:

KAPEL ALFA
Taman Alfa Indah Blok J-1 No. 39
Jakarta Selatan

WhatsApp:

+62815-1341-3809